Indonesia tengah
menjadi target misionaris Syi’ah besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya
berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi
Selatan.
Jumlah penganut
Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI)
Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di
Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5
jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang
Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain
itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut;
Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.
Diperkirakan,
kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri
dari kaum muslimin. Mereka bertaqiyah dalam rangka mengelabuhi kaum muslimin,
sehingga bisa menarik simpati banyak orang terhadap syiah. Keterangan
selengkapnya bisa anda pelajari di: Doktrin Aliran Syiah yang Berbahaya
Menurut Ali
Muhammad Ash Shalabi, taqiyah dalam Syiah ada empat unsur pokok ajaran;
- PERTAMA, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam hatinya.
- KEDUA, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan Syiah.
- KETIGA, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan yang dianut lawan-lawan syiah.
- KEEMPAT, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan
Kemudian, menurut
Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional Qiblati,
ciri-ciri pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan
sejumlah cirri-ciri berikut:
1.
Tidak
shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia langsung
berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia
mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat
raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali
bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.
2.
Pengikut
Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang
dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.
3.
Pengikut
Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu,
tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.
4.
Mayoritas
pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari
Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud, bila mereka
shalat tidak didekat orang lain.
5.
Anda
tidak akan mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus
Sunnah.
6.
Anda
juga akan melihat penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali,
Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum. Dzikir mereka tidak lagi
menyebut nama Allah, tapi menyebut nama Husain atau Fatimah atau ahlul bait
lainnya.
7.
Mereka
juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman,
mayoritas sahabat radhiyallahu anhum dan para istri Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.
8.
Pada
bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan
maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa
jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka
bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih
bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah).
9.
Anda
tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Qur’an
kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena
Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan
al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.
10.
Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura,
dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.
Ciri-ciri mereka
sangat banyak. Sekalipun dalam kondisi syiah minoritas, anda sulit untuk
menjumpai ciri itu, karena mereka bertaqiyah. Selain yang kami sebutkan di atas
masih banyak ciri-ciri lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk
menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktis ialah dengan
memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini
dan Sistani, tapi bila Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan
Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun
tanda-tanda kegundahan di wajahnya.
Dengan hati yang
terang, kaum muslimin Ahlus Sunnah dapat mengenali pengikut Syi’ah dari wajah
hitam mereka karena tidak memiliki keberkahan. Jika Anda perhatikan wajah
mereka maka Anda akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman
bagi siapa saja yang mencela dan menyepelekan al-Quran dan para sahabat
radhiyallahu anhum, serta para ibunda kaum Muslimin (yaitu istri-istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Kita memohon
hidayah kepada Allah untuk kita dan mereka semua.
Wallahu a’lam.
SEMOGA BERMANFAAT.
“Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
TERIMA KASIH
TELAH MEMBACA ARTIKEL SAYA TENTANG 10 CIRI PENGIKUT SYIAH,
BACA JUGA:
0 komentar:
Post a Comment