Translate

Showing posts with label POLITIK. Show all posts
Showing posts with label POLITIK. Show all posts

NEGERI PARA MAFIA ''Kompol Albert Neno VS Herman Hery''

Kasubdit Narkoba Polda NTT, Kompol Albert Neno, ketiban sial mendapat hadiah Natal yang pahit. Pada tanggal 25 Desember 2015 malam disaat merayakan Natal bersama keluarganya, ia ditelpon seseorang yang memaki-makinya monyet dan bangsat berkali-kali, dan mengancam akan menghabisi nyawanya. Orang penting yang menelponnya itu adalah anggota DPR RI, Herman Hery, melalui sambungan telpon dari nomor HPnya 0811198002. 



Anggota DPR RI itu berang karena bisnis mirasnya dirazia oleh Polda NTT dalam operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) yang digelar secara sporadis dari tanggal 6-20 Desember 2015 terkait pengamanan Natal & Tahun Baru di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Melalui percakapan di handphone, kurang lebih sekitar lima menit, Kompol Albert Neno dimaki-maki dengan kata-kata kasar yang tak pantas diucapkan oleh seorang anggota Dewan yang notabene adalah wakil rakyat itu, sebagai berikut; 


"Kau monyet bangsat, kenapa mau tutup usaha saya? Kenapa kau sita minuman orang? Saya akan laporkan kau monyet ke Kapolri supaya kau dicopot! Kalau kau hebat, kau jantan, kau jago, ketemu saya di hotel, bawa senjata! Kau ketemu saya, saya habisi kau malam ini, bangsat!"

Sadis, bukan?

Lantas siapa Herman Hery ini, bagaimana kiprah dan sepak terjangnya selama ini kok berani mencacimaki seorang Perwira Polisi dilingkungan Polda NTT yang jabatannya setara dengan Letnan Kolonel itu?

Herman Hery adalah anggota DPR RI dari fraksi PDIP yang mewakili Dapil (Daerah Pemilihan) Nusa Tenggara Timur 2 sejak tahun 2004 sampai sekarang. Saat ini Herman Hery duduk di Komisi III yang menangani masalah Hukum, HAM, dan Keamanan.

Bagi para politisi lokal dan aparatur negara di NTT, mulai dari camat sampai Bupati, Herman Hery ini adalah sosok yang murah hati.  


Dalam setiap kegiatan acara partai maupun perjalanan dinas mereka di Jakarta, Herman Hery selalu mengundang mereka untuk mampir terlebih dahulu ke kantornya atau rumahnya sebelum mereka kembali ke NTT.

Di kantornya Herman Hery ini, para politikus maupun Aparatur NTT Itu dipanggil namanya satu per satu oleh staf khususnya, kemudian menghadapnya untuk menerima semacam sangu, lalu mengisi dan menandatangani formulir, semacam daftar hadir.

Ini semacam ritual kunjungan kehormatan untuk menciptakan kesan bahwa ia adalah politisi yang sangat berpengaruh dan pebisnis sukses. Itulah sebabnya hampir 11 tahun posisi Herman Hery ini tak tergoyahkan sebagai anggota DPR RI itu.

Pria kelahiran Ende, Flores-NTT ini, nama aslinya adalah Heri Tjiap, seorang Tionghoa keturunan yang dulu kabur dari kota kelahirannya Ende, kota dimana Bung Karno dulu diasingkan oleh Belanda, dan merantau ke Jakarta, karena terlibat kasus pidana berat, yaitu pemalsuan uang, dimana uang difotokopi dan dibelanjakan. 


 
Kabur ke Jakarta justru membuatnya sukses jadi orang karena kelihaian dan kelicikannya. Heri Tjiap melakukan usaha ilegal lainnya dengan bisnis Solar Oplosan dan Penimbunan Solar. Setelah uangnya sudah cukup banyak dari bisnis itu, ia mengembangkan kiprahnya dengan menggeluti bisnis-bisnis ilegal lainnya, sehingga menjadikannya sosok yang kaya raya di ibukota negara ini.
Pada tahun 2011, Herman Hery terlibat penyelundupan 30 kontainer miras ilegal golongan C, melalui A Pau, pemilik PT. Anugrah Karya Utama. Penyelundupan miras ilegal itu terungkap ke permukaan ketika ada laporan yang masuk ke Komite Pengawasan Perpajakan (KPP) Departemen Keuangan yang menyebutkan ada kontainer yang isinya tak sesuai dengan dokumennya, namun aparat bea cukai Tanjung Priok tak punya nyali memeriksanya karena adanya intervensi dari Komisi III DPR RI.
Pengaruhnya Heri Tjiap ini sangat kuat mencengkram di NTT. Pada tahun 2013, anggota DPR RI dari Partai Demokrat asal Manggarai, Flores-NTT, Benny K. Harman, gagal jadi Gubernur NTT karena campur tangan si Herman Hery alias Heri Tjiap ini. Padahal saat itu Partai Demokrat adalah partai penguasa dimana Ketua Umumnya, SBY, masih menjabat sebagai Presiden RI.
Kehidupan Herman Hery ini tergolong glamour dan mewah. Ia tinggal di perumahan elit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ia punya hobi yang unik, yaitu mengkoleksi mobil mewah. Koleksi mobil mewahnya itu mulai dari Ferrari, Jaguar, sampai sedan Bentley buatan Inggris seharga 7 Milliar, semuanya terparkir berjejer rapih di rumahnya yang asri dan mewah di Jl. Metro Raya Tk.II No.85, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Di ibukota Provinsi NTT, kota Kupang, Herman Hery juga punya usaha lainnya untuk menambah pundi-pundi kekayaannya. Ia bangun satu-satunya hotel mewah dan berkelas di Kupang, yaitu Sotis Hotel, yang dipakai Jokowi untuk menginap selama kunjungannya ke NTT, dan mengikuti perayaan Natal pada tanggal 28 Desember 2015 di kota Kupang.
Selain hotel mewah miliknya itu, Herman Hery juga punya usaha sampingan lainnya dengan menyediakan minuman keras berkelas, yaitu di Beer and Barrel, Sotis Hotel.

Dalam kunjungannya ke Belu - NTT pada tahun 2012 yang silam, Herman Hery ini pernah membentak Kapolres Belu, karena dia merasa tak senang sang Kapolres tersebut tak menyambut kedatangannya layaknya sebagai seorang anggota DPR RI yang berkunjung ke daerah.
Jadi sudah tak heran lagi kalau seorang Kasubdit Narkoba sekelas Polda NTT itu dimaki-maki dan diancam oleh Herman Hery alias Heri Tjiap ini. Kalau dibandingkan dengan Setya Novanto, sepak terjangnya itu masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sepak terjang si Herman Hery ini.
****
Tulisan ini hanya paparan ringan saja, supaya Anda semua tahu bahwa para Politisi yang duduk manis di Senayan itu banyak yang berasal dari dunia hitam. Salam.

By. Harry Isnawan

 
Semoga bermanfaat.
“Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL SAYA TENTANG NEGERI PARA MAFIA  ''Kompol Albert Neno VS Herman Hery'',

BACA JUGA:

Hak Cipta Di Lindungi

MyFreeCopyright.com Registered & Protected