Translate

Showing posts with label SOSIAL. Show all posts
Showing posts with label SOSIAL. Show all posts

MEMINTA MAAF DAN MENGULANGINYA

Apa guna maaf jika terus mengulang kesalahan yang sama?



Apa guna maaf jika terus mengulang kesalahan yang sama?

Mudah buat setiap orang meminta maaf. Cukup dengan 1 kata, “maaf” atau “maafkan aku” atau “maaf ya” seolah semua masalah selesai, beres, sampai disini. Untuk memberi maaf pun sangat mudah. Cukup dengan “ya, saya maafkan” atau kalimat lain yang serupa. Namun, apa esensi dari maaf itu sendiri?

Meminta maaf berarti mengetahui kesalahan yang dilakukan, dan berjanji memperbaikinya atau tidak akan mengulanginya lagi. Ketika kita meminta maaf pada seseorang, maka seharusnya kita telah paham benar apa kesalahan yang telah kita lakukan. Percuma jika minta maaf tanpa tahu kesalahannya. Kata maaf itu hanya seperti sebuah celengan kosong atau kartu ATM tanpa rekening. Terlihat berharga dari luar namun tak ada isinya, dan tentu saja tak ada gunanya.

Tanpa tahu apa kesalahannya, meminta maaf juga tak ada artinya karena tidak ada komitmen dari diri sendiri untuk memperbaiki atau tidak mengulangi kesalahan yang sebenarnya. Sekarang minta maaf, besok, atau bahkan nanti, dilakukan lagi. Orang yang dimintai maaf pun lama-lama akan jenuh dan kepercayaannya terhadap si peminta maaf akan terkikis, dan lama-lama habis. Persis seperti erosi yang melongsorkan dan menumbangkan pepohonan sumber oksigen yang dibutuhkan manusia untuk hidup.

Lalu bagaimana agar tahu kesalahan yang telah membuat orang lain marah, kecewa, atau bahkan tersakiti? Bagaimana agar kata maaf tidak hanya sebuah bejana tanpa sesuatu ditampungnya?



Kita harus sering berinterospeksi. Bercermin diri. Lebih baik merasa rendah hati daripada tinggi hati. Lebih baik merasa diri ini selalu kurang sempurna daripada merasa terlalu sempurna. Dengan begitu jika ada indikasi bahwa kita telah melakukan hal yang tidak benar, maka segeralah melirik pada diri sendiri : Apa yang telah kulakukan? Apa yang salah? Dimana kesalahannya? Siapa yang kena dampaknya? Apa efeknya? Apa yang mereka rasakan terhadap kesalahan yang telah kuperbuat?



Ketika pertanyaan-pertanyaan itu terjawab, tahu persis dimana perbuatan yang salah, dan berjanji, ini yang paling penting, berjanji bahwa tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, barulah pantas kata maaf itu diucapkan.

Sebagai manusia tentu tidak bisa menjamin benar2 telah menghindari kesalahan dan sama sekali tidak melakukannya lagi. Memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Yang terpenting adalah, niat, kemauan dan komitmen untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Niscaya, kata maaf akan seberharga kotak metal dengan setumpuk rubi dan berlian didalamnya…

Semoga bermanfaat.
“Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA RATIKEL SAYA TENTANG MEMINTA MAAF TAPI TETAP SELALU MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA,
BACA JUGA:

Hak Cipta Di Lindungi

MyFreeCopyright.com Registered & Protected