Translate

PERUBAHAN DARI TIMNAS SETELAH DIBEKUKAN

Timnas Seseksi Mantan Pasca Putus



Melihat permainan timnas Indonesia semalam, rasanya memang ada yang berubah dari timnas sepak bola kita. Ada sesuatu yang sangat berbeda dibandingkan timnas terdahulu. Ada semangat dan gairah bermain yang sangat tinggi, percaya diri dan pantang menyerah. Ini sangat menarik.
Timnas sebelum PSSI dibekukan mendapat julukan timnas babak pertama. Artinya timnas sepak bola kita hanya bisa bermain 45 menit dan setelah itu asal-asalan, tidak jelas lagi mana umpan dan tendangan langsung ke gawang. Komentator selalu memaksa kita sepakat bahwa pemain-pemain Indonesia kalah stamina dibanding negara lain, sehingga tidak mampu bermain full 90 menit.
Timnas kita juga identik dengan menyerah sebelum pluit akhir. Artinya saat dalam posisi tertinggal, hampir tidak pernah bangkit dan membalikkan keadaan. Misal tertinggal 0-1 dari lawan, ya bisa ditebak hasil akhirnya akan terus kebobolan. Lagi-lagi kita selalu dipaksa percaya bahwa kalau sudah kebobolan sekali, maka kemungkinan menangnya sangat kecil. Selain itu, sekali pun unggul lebih dulu, kalau kemudian dipaksa imbang oleh lawan, biasanya timnas kita jadi tidak semangat dan asal-asalan. Mentalnya down. Sehingga selalu berujung kekalahan.
Pasca PSSI dibekukan dan akhirnya diaktifkan lagi sehingga bisa bermain di AFF, pun awalnya terlihat tak ada perubahan. Mau dibekukan atau tidak, seperti itulah timnas Indonesia. Pada babak penyisihan group, pada laga pertama Indonesia melawan Thailand, saat itu Indonesia dipaksa tertinggal 0-2 pada babak pertama. Saya melihat memang Indonesia kalah dalam banyak hal, masih sama dengan anggapan lama bahwa kalau sudah kebobolan sekali, selanjutnya akan lebih mudah dibobol lagi.

Tapi yang terjadi di babak kedua agak mengejutkan. Indonesia sempat memaksa imbang, skor menjadi 2-2. Sehingga ini membuat saya berpikir mungkin memang ada yang berbeda setelah PSSI dibekukan. Timnas kita sudah mampu bangkit. Meskipun pada akhirnya kalah 2-4, tetap saja yang patut menjadi catatan adalah membalas gol, sesuatu yang lama tidak kita lihat selama beberapa tahun terakhir.
Pertandingan selanjutnya melawan Filipina. Dengan skor akhir 2-2, sebenarnya tak terlalu spesial. Indonesia sempat unggul lebih dulu, 1-0 kemudian dibalas jadi 1-1, unggul lagi 2-1 dan dibalas lagi oleh Filipna menjadi 2-2 sampai akhir laga. Tapi ini juga penting untuk menjadi catatan, setelah dibalas gol, timnas Indonesia bisa mencetak gol balasan lagi.
Pada pertandingan terakhir babak penyisihan grup melawan Singapore, satu-satunya pilihan agar bisa melaju ke babak semifinal adalah memenangkan pertandingan. Sebab jika draw maka perolehan poinnya akan sama dengan Singapore yang sama-sama draw dua kali dan kalah sekali. Jikapun di pertandingan lain Filipina kalah dengan Thailand, maka Singapore yang akan melaju, sebab selisih golnya lebih bagus Singapore. Tapi kalau Filipina menang melawan Thailand, Indonesia tak cukup menang selisih satu gol melawan Singapore. Harus menang besar.
Hasilnya ternyata Filipina kalah dari Thailand, sementara Indonesia menang dari Singapore. Kemenangan inipun mengantarkan Indonesia ke babak semifinal. Namun yang patut menjadi catatan pentingnya adalah Indonesia berhasil membalikkan keadaan. Dari yang semula tertinggal 0-1, kemudian unggul 2-1 sampai akhir laga.

Selanjutnya pada babak semifinal, Indonesia melawan Vietnam. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah terlebih dulu pada babak pertama. Indonesia menang dengan skor 2-1. Prosesnya sama seperti saat melawan Filipina, namun Vietnam gagal membalas lagi sehingga skor bertahan sampai akhir.
Di laga kedua berlangsung di Vietnam. Bertindak sebagai tuan rumah, Vietnam langsung memborbardir sejak menit awal. Sampai komentator kita jadi syuper alay dengan komentar peluang intan berlapis entah apalah. Namun dalam kondisi tertekan, Indonesia berhasil keluar dari tekanan dan unggul lebih dulu. 0-1 untuk Indonesia. Ditambah dengan kiper Vietnam yang terkena kartu merah sehingga harus bermain 10 orang, mereka yang sudah menggunakan seluruh kuota pergantian pemain harus memaksa salah satu pemainnya untuk bertindak sebagai kiper.
Di logika sederhana harusnya Indonesia bisa lebih mudah menang. Kipernya bukan kiper asli, pemainnya cuma 10 orang. Tapi kenyataannya timnas dibobol dua kali, skor 2-1. Agregatnya menjadi sama 2-2, sehingga kemudian dipaksa menjalani babak perpanjangan waktu. Kubu Vietnam sudah sangat gembira karena mereka bisa memaksa tambahan waktu. Sementara pemain Indonesia sudah tepar saat Vietnam berhasil mencetak gol keduanya. Andai setelah tambahan waktu masih tak ada gol, maka akan dilanjutkan ke tendangan penalti, dan itu akan mempersulit langkah Indonesia, sebab mental sudah down dan bermain di kandang lawan. Tapi rupanya Indonesia berhasil mencetak gol sehingga memastikan lolos ke final dengan agregat 3-2. Sekalipun itu hanya tendangan penalti, namun proses menyerang dan berupaya mencetak golnya patut menjadi catatan.

Di Final, Indonesia bertemu Thailand, tim yang pernah mengalahkan Indonesia 4-2 pada babak penyisihan group. Kualitas strategi, kekompakan dan skill individu Thailand masih yang terbaik di Asean. Sehingga pantas kalau banyak yang meragukan timnas bisa menang. Tapi sebagian tetap optimis sebab kita bermain di rumah sendiri.
Dan rupanya benar, Indonesia menang 2-1. Prosesnya pun luar biasa. Tertinggal 0-1 oleh Thailand, kemudian mampu dibalas dan membalik keadaan menjadi 2-1. Lagi-lagi perlu saya ulangi, ini sesuatu yang hampir tidak pernah terjadi pada timnas kita selama beberapa tahun terakhir. Baru kali ini kita melihat timnas bisa bermain penuh determinasi dan memberikan kita sedikit kebanggan.
Semua rakyat Indonesia saya rasa pasti senang dan takjub dengan kemenangan leg pertama ini. Meskipun pastinya kita belum tenang sebab masih ada leg kedua di Thailand. Tapi terlepas apakah nanti Indonesia akan menjadi juara piala AFF setelah bertahun-tahun tidak pernah juara, itu bab lain, bonus. Yang penting bagi saya dan banyak masyarakat Indonesia pecinta sepak bola adalah cara bermain dan pantang menyerah. Maksudnya, kalaupun kalah ya jangan kebangetan gitu lho.

Bagi saya dan pecinta sepak bola, kalah menang itu biasa. Memang seperti itulah sebuah pertandingan, harus ada yang kalah dan menang. Tapi bagaimana cara kita menang dan kalah, itulah yang kemudian menjadi kebanggan saat menang namun juga mengapresiasi meski kalah. Ini tidak hanya soal skor. Saat Indonesia kalah oleh Thailand 4-2, kita tetap mengapresiasi. Sebab ada perlawanan dan cara bermainnya pun pantang menyerah. Tapi sekarang setelah menang 2-1, kita juga bisa bangga melihat proses yang mampu membalikkan keadaan.

Melihat timnas Indonesia sekarang, dalam kacamata Pakar Mantan, ini seperti mantan yang sudah kita tinggalkan tapi malah terlihat lebih hot dan menarik perhatian. Udah ngaku aja, perna kan? Haha Bayangkan, sudah lama kita melihat timnas main setengah babak, kalau lawan gol duluan langsung down dan seterusnya. Tapi sekarang lihatlah mereka yang mampu bermain dan cetak gol bahkan sampai babak tambahan. Lihatlah timnas yang berkali-kali balikkan keadaan. Luar biasa hotnya. Sang mantanpun pasti jadi kejang-kejang, sebab dulu saat masih sama dia, timnas kita selalu kalah kalau mantan datang. Sudah seperti kutukan.
Sikap Boaz Salossa
Ini juga menarik perhatian. Kita yang selama ini kerap melihat Boaz mangkir dari latihan dan tidak mau ikut aturan, sehingga sempat absen selama bebarapa tahun dari timnas, kini seperti lahir kembali. Berubah total. Bahkan Boaz kini menyandang ban kapten. Hal ini memaksa saya berpikir untuk menganalisa, apa yang membuat Boaz jadi bijak seperti sekarang?

Pertama mungkin karena faktor usia. Karena sekarang sudah berusia 30 tahun. Kedua, karena Boaz senang dengan sikap Presiden Jokowi yang berkali-kali mendatangi Papua, tanah kelahirannya. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh SBY. Ini bisa jadi salah satu faktor mengapa Boaz begitu terlihat bijak dan mati-matian bermain di lapangan.

Begitulah kira-kira.



 Semoga bermanfaat.

“Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”


TERIMA KASIH TELAH MEMBACA RATIKEL SAYA TENTANG PERUBAHAN DARI TIMNAS SETELAH DIBEKUKAN,


BACA JUGA:



0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hak Cipta Di Lindungi

MyFreeCopyright.com Registered & Protected